Friday, March 7, 2014

My Ting Tong Crush ~

I am ting tong~


My Ting Tong Crush

   
Feelings
I have deep feelings
So deep that I keep on smiling

I hope xxx could feel it too
I don't know if xxx could feel it too
Aigoo... Aigoo... what should I do?

When we're not together, I feel uptight
When xxx's around, I feel so right
Right? ;p

Oh what do I do without you
I dream about what we can do
And all the things we can pursue

What is this.. a crush?
I really want to feel the touch
and when xxx leaves, I miss xxx so much ;p

Oh please, please, please be mine
I want to feel your lips against mine
and feel our bodies intertwine ;p

You are near, yet so far
It's ok, I'll just love you from afar
For one day you'll see how special you are

I want to have this rush...
that's why I'm holding tight on this rush
and until then, I'll keep you safe, my crush... ;p


;p ;) ;-)

I want to live...

It's a journey... mine is a bumpy ride.
I want to live...

I want to live
To be alive
A part of this life
For that, I want love.

It's the theme of my life
Like the air
It's a necessity
What emptiness without it.

A routine
With no fluttering of the heart
My wild heart is unsettled
Jealousy and envy creep in.

But I want none of those;
Instead, only love
I want a tune to my song...
A meaning to life...

A purpose of living; 
To be able to give love
And so, receive one
I want to live.

Monday, March 3, 2014

Aku Yang Kotor

Cinta sang pelacur sukma...

Aku Yang Kotor



“Ternoda aku dalam belaian syurgamu…”



Si kecil bersuara Aku pelacur!
Aku pelacur, sang pelacur sukma
Dambaan hati-hati yang luluh hancur
Tersebak jiwa kelam berdarah hina

Kau malaikat bersantun sajak berkaabah
Terdengar aku; iblis diam membisu
Dek terusik indah untaian bismillah
Tertunduk aku, pilu dan lesu

Aku kotor lemas dalam fana kehidupan
Bertapak di jalanan busuk yang amat
Bernyanyi aku dalam keruh kenistaan
Namun aku sudah penat

Igauanku sang pelacur sukma
Kicauan pilu bersuara sendu
Bila iblis dan malaikat hidup bersama
Mawar syurga terobek layu

Bila lagi kita akan bersua?
Genggam pelacur sukma akan tangan malaikatnya
Merayu hasrat gejolak nafsu nestapa
Malaikat menatap mata pelacur indah dalam santunnya

Kotornya bayangan sang pelacur sukma
Berilusi dalam balutan kasih mesra
Ilusi sang pelacur terluka
Dicantas dibuang malaikat berduka

Friday, February 28, 2014

Kebodohanku dan Kebaikanmu



I'm sorry that I love you...


Aku bodoh. Sungguh bodoh. Dikala kau tersenyum bahagia bersamanya, aku merantai perasaan penuh harapan. Aku sedar siapa diriku ini. Tak berkepentingan langsung tak diendah. Ibarat seketul batu di tepian jalan. Disepak aku turut, dipijak aku rela. Mengapa? Kenapa? Kerana aku bodoh. Sungguh bodoh. Tatkala kau kesedihan, aku turut bersedih. Di kala kau berduka, aku turut berduka. Di saat tanganmu pijar, aku turut merasa pijarnya. Aku bodoh. Sungguh bodoh. Aku ingat aku mampu, rupa-rupanya tidak. Jauh sekali dari perkataan OK. Aku bilang tempoh hari aku sanggup reset hatiku ini. Telah aku cuba. Sungguh, aku telah mencuba. Tidakku ku mampu. Mungkin aku lemah. Ya, aku lemah. Namun itu khilafku. Telah aku cuba. Dan aku gagal. Maafkanku kiranya aku tak mampu jadi yang terbaik buatmu. Ku tau dia mampu buat kau tersenyum. Aku terima.


Kau baik. Sungguh baik. Kali pertama ku lihatmu duduk di kerusi merah itu, aku dapat rasakan kau adalah sempurna. Mana mungkin! Mereka kata tiada yang sempurna di dunia ini tapi mengapa kau wujud? Perlahan-lahan ku perhatikanmu. Gerak-gerimu. Tingkah lakumu. Kau baik. Sungguh baik. Dua tahun didarab dengan beberapa bulan. Ya, 24 bulan aku mengenalimu. Satu tempoh yang panjang. Rasanya amat perlahan detik itu berlalu. Tika dan detik itu, aku hanya mampu melihat kau dari jauh. Dikit-dikit, perasaan makin berputik. Aku cuba mencari yang lain. Namun hatiku tertutup. Hanya ada kau dalam hatiku. Kau baik. Sungguh baik. Di saat aku sedih. Kau ceriakan hariku. Di saat ku sakit. Kau jadi doktor. Di saat aku sunyi. Kau jadi peneman. Kau baik. Sungguh baik.


Aku bersyukur di atas tiap senyuman yang kau beri padaku. Aku berterima kasih akan kebaikanmu. Aku gembira tiap kali kau berjenaka. Aku bahagia melihat kau tersenyum. Tutur katamu membuatkan orang di sekeliling senang akan hadirmu. Kau baik. Sungguh baik. Waktu-waktu bersamamu membuatku berfikir. Alangkah bahagianya andai dapat bersama insan istimewa. Kau sangat istimewa. Sungguh istimewa. Namun apakan daya, kebodohanku mengatasi rasa secebis bahagia yang ku rasa buat sedetik. Walau bahagia itu seketika, aku tetap bersyukur. Kau mungkin tertanya-tanya. Mengapa aku jadi begini. Ingin ku jawab sejujur hatiku namun aku tak punya jawapan bagi soalan itu. Aku tertanya-tanya mengapa akhirnya aku jadi begini? Mengapa? Rupa-rupanya aku bodoh. Itu sebabnya. Bahagia yang digarap hanyalah khayalanku semata. Ilusi yang ditokok tambah dengan permainanmu. Hatiku tiada nilai. Samalah ibaratnya diriku yang batu di jalanan ini. Bodoh! Ini semua bodoh! Semua silapku. Semua khilafku. Bukan aku minta rasa bodoh ini. Apakan lagi harapan yang tinggi menggunung agar kau jadi milikku. Bodoh! Ini semua bodoh! Hoi batu! Bangunlah dari mimpimu!


Sekarang aku sedar. Aku harus pergi. Aku tak seharusnya mengganggu kebahagiaanmu. Melihat kebahagiaanmu membuatku tersenyum di kejauhan. Aku hanya mampu mengukir senyuman. Walau senyumku tak seikhlas perasaanku, paling kurang aku dapat menipumu. Kau Tanya apakah aku OK? Ya, aku OK. Lantas ku tersenyum. Senyum di bibirku hanyalah helah menutup egoku. Tapi lihatlah ke dalam mataku. Mataku tidak mampu menipu. Mataku tidak mampu menyorok kesedihanku. Aku penat. Sungguh penat. Sekarang musim kemarau. Air mataku tak mampu lagi mengalir. Mataku kering. Pedih. Sungguh pedih.


Bukan aku yang kau perlu. Bukan aku yang kau cari. Bukan aku yang kau sayang. Izinkan aku undur diri. Maafkanku kerana selalu memberi kau kesedihan. Maafkanku kerana aku tak mampu buat kau tersenyum. Maafkanku kerana aku terlalu sayangkan kau. Maafkanku kerana mencintaimu. Maafkan kebodohanku.  Buat setiap kata-kata manismu, ku ucapkan terima kasih. Buat setiap saat kau luang bersamaku, ku ucapkan syukran. Buat secebis bahagia yang kau berikan, ku ucapkan thank you. Aku doakan agar kau bahagia dengannya. Jadikan dia yang terbaik kerana itu yang kau pilih. Kerana aku sayangkan kau, ku undur diri. Selamat tinggal sayangku.

Monday, February 24, 2014

Masih Mencintainya...

Hey there Mr. Bloggy..

It's been a while. Life has taken its toll on me lately. I've been feeling down since...I don't know... since I put too much unreasonable feelings in my heart that day I guess. Sucks. Big time! It hurts. It really hurts. Can I just sell my feelings on mudah.my? I don't want 'em anymore... Oh man, it's hard to let go of this stupid feeling! Maybe it's time for me to leave..but a friend of mine told me "If you leave Niza, you are just running away from the problem... It won't solve anything". Indeed. Sigh.

The thing about me is, I don't really care about a lot of things. Seriously. I don't care if the Earth is round or spherical. I even put hold on important stuffs like my study plan, my love life, my marriage plan, my friends, my friends' problems and yadda yadda yadda. But, when I do care, I tend to care too much. And I care about YOU! Really?! Why?! Cause I love you damn it! Urgh. This hurts. Really. My concerns...errm..were mostly under-appreciated. Oh well...

One sided love is always the worst. There's no echo as you shout on your own. The only sound you'd hear is the sound of loneliness. Ok, that's it... I'll be alone forever. Just me, myself and I. Me, myself and I!

Dear You, I'm sorry that I love you. I'm sorry that I have feelings for you. I didn't plan to fall for you but I fell...hard. Really hard. I'm sorry. I love you but I know I have to go. Maybe it's time for me to let go. I'm sorry that I keep asking you to smile and be happy even when you are not. I'm sorry for wanting you so bad. I know I am not the one you need. I love you, goodbye. ZzzzzzzzzZ

At the moment, there's a song to describe my feelings... Well, it's not really how I feel..but close enough. It's a song by Papinka, an Indonesian band entitled; "Masih Mencintainya".   


Papinka -  Masih Mencintainya

Jika teringat tentang dirimu
Berlinang air mataku
Ku rindu saat-saat bersamamu
Kasih sayangmu padaku

 

Namun kini kau bukan milikku
Dan berakhir sudah cintaku
Biarkan saja hatiku bicara
Ku masih sayang padamu
 

Aku selalu mendoakanmu
Agar kau bahagia
Bersama dirinya selamanya

 

Mengapa mudahnya hatimu mendua
Ku lapangkan dada walau aku terluka
Semoga bahagia bersama dirinya
Karena kau telah memilih dia
  
Betapa sakitnya apa yang ku rasa
Tuhan kuatkanlah hatiku yang terluka
Semoga ku bisa tuk melupakannya
Karena ku masih mencintainya

 

Namun kini kau bukan milikku
Dan berakhir sudah cintaku
Biarkan saja hatiku bicara
Ku masih sayang padamu

 

Aku selalu mendoakanmu
Agar kau bahagia
Bersama dirinya selamanya

 

Mengapa mudahnya hatimu mendua
Ku lapangkan dada walau aku terluka
Semoga bahagia bersama dirinya
Karena kau telah memilih dia

 

Betapa sakitnya apa yang ku rasa
Tuhan kuatkanlah hatiku yang terluka
Semoga ku bisa tuk melupakannya
Karena ku masih mencintainya